Kita terlalu sering membaca atau mengucapkan banyak konsep dalam bidang yang sedang dijalani namun seringkali apa yang diucapkan maupun dibaca tidak benar-benar dipahami dengan baik.
Saya tertampar dengan pernyataan pak Faiz bahwa mungkin sebagian dari kita tidak memahami apa yang diucapkan meskipun mungkin sudah sangat umum. Berangkat dari sini, saya berhati-hati untuk mengucapkan konsep yang dianggap sudah umum namun memiliki definisi yang abstrak sehingga harus dipahami secara mendalam.
Kita sering mengucapkan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter bahkan mungkin beberapa kali kesempatan waktu masih kuliah S1, kita ikut-ikutan memprotes kebijakan moneter yang dianggap berdampak terhadap rakyat, namun apakah kita benar-benar sudah mengetahui dengan detail, apa itu fiskal dan moneter?
Moneter atau monetari secara etimologi berarti segala sesuatu yang terkait dengan yang. Moneter adalah segala hal yang berkaitan dengan uang, termasuk mata uang dan kebijakan-kebijakan makro dalam hal pengaturan uang oleh sebuah negara. Kebijakan yang dimaksud meliputi pengaturan pasokan uang, tingkat suku bunga, dan stabilitas nilai tukar.
Fiskal sendiri atau fiscus diartikan sebagai kotak uang yang menggambarkan sumber daya keuangan negara. Kebijakan fiskal berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran negara termasuk kebijakan mengenai pajak. Kebijakan fiskal terwujud dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dalam dokumen APBN, kita dapat melihat berapa pendapatan pemerntah, dari mana saja pendapatan tersebut, komposisi pendapatan, penduduk mana atau siapa yang terkena beban tinggi dan beban rendah dari total pendapatan pemerintah, untuk apa saja pendapatan pemerintah,
Tingkat suku bunga adalah harga yang harus dibayarkan oleh peminjam untuk mendapatkan akses ke dana yang dipinjamkan/diinvestasikan.
No comments:
Post a Comment