Saturday, June 13, 2020

Belajar Kearifan Hidup Bersama Jalaluddin Rumi &Sa'di Syirazi

By. Dr. Zaprulkhan, M.S.I

Kata Maulana Rumi "Mengapa kesibukanmu mengejar roti untuk jasadmu membuat dirimu melalaikan roh untuk Tuhan-Mu" Hal. XXVI

Maulana Rumi:
Jika seseorang dapat menjadi "laki-laki"
berdasarkan janggut dan buah pelir,
setiap kambing akan mempunyai 
cukup janggut dan pelir! Hal. 8

Sa'di Syirazi:
"Jika seseorang penyelam takut dengan buaya,
niscaya dia tidak akan pernah mendapatkan
mutiara yang amat mahal harganya. Hal. 16

Hasan Hanafi, filosof Mesir yang menggagas konsep oksidentalisme, memformat syarat kebesaran seseorang dengan dua hal, pertama, produktivitas seseorang. "sesungguhnya puncak produktivitas seorang pemikir, ilmuwan, filsuf terletak pada sejauh mana ia mampu menciptakan pemikir-pemikir selanjutnya. kedua, selain syarat yang pertama, syarat berikutnya yang paling esensial adalah perbedaan antara keduanya (guru dan murid). dengan kata lain, ditentukan juga oleh kebebasan, kreativitas dan keberanian seorang murid berbeda dengan gurunya.

Contoh nyata adalah Plato dan Aristoteles. Plato menyuguhkan wacana filosofis yang bercorak transedental sedangkan Aristoteles berani menampilkan diskursu filosofis yang bernuansa rasional. hal. 56-57

Dalam contoh yang lain, Ide Suhrawardi, filsuf besar abad 12 ihwal esensi (asholatul mahiyah) lebih fundamental dari pada eksistensi (asholatul wujud) digoyang oleh Mulla Shadra dengan konsep sebaliknya bahwa eksistensi lebih fundamental ketimbang esensi. 

Sangat tepat sindiran Friederich Nietzsche 100 tahun silam "engkau akan membayar kembali jasa seorang guru dengan buruk bilamana engkau tetap tinggal hanya sebagai seorang murid"
Tokoh poststrukturalis dengan teori dekonstruksinya, Jacques Derrida " bahwa seorang pemikir tidak akan sampai menjadi seorang pemikir apabila ia tidak mampu menulis dengna bahasa yang bebas dari sikap konsep-konsep yang telah mapan, yang dianggap sebaga jimat dan mantra kesuksesan" Hal. 61

Salah satu yang menyebabkan manusia terhalang menyaksikan kekuasaan Tuhan adalah sifat mengatur sekalipun seringkali tidak mereka sadari. hal. 62

ketika anda berjumpa dengan sebuah experience yang belum pernah anda aami sebelumnya, bagaimanakah anda menjelaskan pengalaman baru anda itu kepada orang lain yang belum mengalaminya? bukan hanya dalm dunia tasawaf, dalam wacana filsafat pun, sebagian para filsuf mengakui kelemahan bahasa dalam mengutarakan kenyataan yang berhubungan dengan subjektivitas manusia. Soren Kierkegaad, bapak eksistensialisme mengatakan "for what I say is quite than what I want t express" Hal. 71

Psikologi kekanak-kanakan bisa dilihat misalnya orang mengkonsumsi sesuatu bukan karena memenuhi kebutuhan dasar tetapi utuk mencari atau mengidentifikasi dengan level status sosial tertentu.

Salah satu karakter yang paling mencolok juga pada anak-anak adalah mereka sangat senang apabila keinginannya dipenuhi dan akan berubah kecewa sekali jika kemauannya tidak dipenuhi oleh orang tua mereka.
Secara vertikal dalam pengabdian kepada Tuhan, anda belum beranjak dewasa, anda belum benar-benar menjadi hambaNya yang tidak disibukkan oleh apa- apa yang datang dariNya, tapi merasa puas dengan perhatian Tuhan itu sendiri. dalam kondisi demikian, Anda sejatinya masih menjadi hamba nikmat. hal. 104.

Cambuk kehidupan antara lain: Hinaan Orang lain kepada kita, kemiskinan dan kesusahan hidup dan Penyakit.

14 Juni 2020

No comments:

Post a Comment

Revolusi Harapan

Erich Fromm menulis buku ini dengan intensi untuk menemukan solusi atas keadaan Amerika Serikat sekitar tahun 1968.  Solusi yang dia maksudk...